Siang ini rencananya Naran hendak membesuk sang ayah ke sel tahanan untuk pertama kalinya sejak sang ayah ditetapkan sebagai seorang narapidana.
Namun, sebelum dia benar-benar pergi, saat ini masih duduk diam di seberang meja makan, masih menemani ibunya yang sedan makan siang yang terbilang masih terlalu awal untuk dilaksanakan.
Dia menatap ibunya lamat-lamat. Senang, sebab kondisinya berangsur baik. Sejak ditangani oleh Sally, ibunya tak lagi mabuk-mabukan.
"Ma, masih marah sama aku?" Naran membuka pembahasan, meski ia tahu ibunya sedang sibuk makan.
Sally berdiri tak jauh dari meja makan, dia sedang sibuk membereskan piring-piring dan gelas. Sejenak menghentikan aktivitasnya, melirik majikannya.
"Marah, sih , enggak. Kecewa aja," jawab wanita itu tanpa mau melihat wajah anaknya.
Namun, Naran begitu senang dan bersyukur karena ibunya bisa juga diajak berkomunikasi.