Bayangan wajah Sofia mengiringi setiap langkahnya yang tak kenal takut. Nazam berhenti ketika dia sampai ke halaman luas, di depan gedung seberang.
'Ternyata gedung ini tak hanya berjejer lurus dan bertungkat. Tapi ternyata ada gedung lain di belakangnya. Sayang sekali CCTV waktu itu tak memperlihatkan gedung ini. Dan tentu saja di sini adalah lokasi yang bagus untuk melakukan pembunuhan.'
Nazam membatin sambil melihat dengan seksama gedung tersebut. Ia harus ingat, karena jika nanti berhasil pulang dengan selamat, dia pasti akan mengatakan detailnya tempat ini.
Keriuhan suara-suara menghentikan langkah Nazam. Jauh di depan sana terlihat segumul manusia yang berpakaian serba hitam.
Di mata Nazam, mereka tak lebih dari segumul preman abal-abal yang pastinya akan menyerang secara bersamaan.
"Berhenti di situ." Nazam benar-benar menghentikan langkahnya. Namun, tangan masih erat mencengkram kerah pakaian Ferdy agar lelaki itu tak bisa kabur begitu saja dari dirinya.
"Woy!"