Davin menggeram penuh amarah ketika panggilan berakhir. Saat itu dia segera menghubyngi bawahannya. Dan dia telah menunggu di basemen yang difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan.
Dia msih menatap layar ponselnya, menunggu. Siapa tahu anaknya kembali menghubunginya.
Pintu kaca mobil diketuk. Tiba segerombol lelaki dengan wajah dan penampilan yang mengerikan. Siapa lagi jika bukan geng preman sewaan Davin.
Lelaki itu membuka sedikit jendela kaca, lalu berkata, "Tangkap dan seret wanita ini."
Davin si licik yang kekejiannya tak tertolong itu menunjukkan foto wanita pada pimpinan preman tersebut. Dengan tatapan penuh kemarahan, Davin kembali melanjutkan kalimatnya.
"Tangkap dan bawa ke tempat yang baru saja kuneritahu lewat pesan singkat. Ingat, jangan sampai melakukan kesalahan. Hanya bawa saja dan sekap dia. Kamu bisa lihat sendiri di mana alamatnya. Tertera jelas di belakang foto itu."
Wajah dinginnya menampakkan keseriusan dalam. Dan Davin tak main-main.