Siang ini Sofia menemui ayahnya di kantor polisi. Awalnya dia merasa baik-baik saja, bahkan dirinya begitu merasa bahagia setelah memperlihatkan hasil foto USG pada cinta pertamanya itu.
Namun, tak lama setelahnya, Sofia merasa tak enak hati. Mendadak teringat Nazam yang ia ketahui kini ada di rumahnya sendiri.
'Aduh, kenapa, nih? Jangan bilang ini adalah sebuah pertanda buruk,' batin Sofia seraya memikirkan Nazam.
'Jangan-jangan di rumah terjadi sesuatu. Mungkinkah dia cuci piring lagi, terus tangannya terluka lagi?' cemasnya menerka.
Ah, dasar Sofia. Laganya saja sedang marah pada Nazam, nyatanya di balik kemarahan itu masih saja ada tersimpan rasa khawatir yang begitu dalam.
Namun, dia tak tahu jika yang terjadi padanya kini lebih buruk daripada apa pun.
Wajah tampannya yang rusak bengkak dan memar di mana-mana. Bahkan, beberapa bagian wajah berdarah karena kulitnya terkoyak cincin yang dipakai Ferdy. Sebagian lagi mungkin karena saking kerasnya terkena tinju.
