PSIKOPAT!
Satu kata inilah yang kini bersarang dalam otak Nazam. Membayangkan Ferdy memperlakukan Ratih dengan tak begitu hormatnya membuat dia merasa gila!
"Katakan, apa kamu menyentuhnya?! Menidurinya?! Hah?!"
Tak lagi dapat menahan emosinya yang meledak bagai gunung meletus, lelaki itu menghajar Ferdy tanpa ampun. Sampai darah segar muncrat dari hidung serta mulutnya.
Menjijikkan.
Lalu, bak lava yang baru saja membelah perut gunung, amarah Nazam turut mengalir beritme pelan. Dia mulai bisa kembali mengendalikan diri.
Dada Nazam naik turun. Jika sudah begini, tak mungkin bagi dirinya pura-pura tak tahu lagi dan sudah saatnya untuk mengatakan sebuah kebenaran agat apa yang Ferdu sembunyikan terbongkar.
Ferdy terkapar di atas tanah merah, tepat di hadapan kuburan Ratih yang sudah rata dan ditumbuhi pohon kembang kamboja.