Mendengarnya, dunia Nazam seperti hancur berkeping hingga tak menyisakam apa pun. Semua lebur bagai debu, lalu hilang tersapu angin.
"Sri, apa Anda yakin orang yang membawa Ratih itu Ferdy?" tanya Mulyo memastikan kembali agar tak salah orang.
"Aku tidak tahu namanya, tapi aku punya daya ingatan yang sangat kuat. Meski bertahun-tahun diam di rumah dan mengurung diri, dan tak pernah lagi bertemu dengan sosok lelaki yang membawa Ratih, tetapi ketika melihatnya, aku langsung mengenali dia."
"Itulah alasan kamu mendatangi Ferdy dan membuatnya takut dengan terormu itu?" Mulyo masih penasaran, teror macam apa sebenarnya yang dilakukam Sri. Dan dari mana keberanian itu ada. Bukankah selama ini dia mengaku trauma dan ketakutan?
Ah, andai saja Mulyo bisa menanyakannya secara langsung saat ini. Dan mendapat jawabannya. Sayang sekali dia tak berani.