Saat itu cuaca sedang panas-panasnya, tetapi mendengar Sofia mengatakan tentang hal yang aneh tapi nyata itu membuat Lisa dan Naomi seperti baru saja menyaksikan petir menyala-nyala di luar jendela kafe. Bahkan dalam imajinasi mereka, petir itu hadir di atas kepalanya.
"Hah? Gila kamu, Sof?" Lisa tak terima, menggebrak meja karena kesal. Bisa-bisanya punya teman sepolos ini.
Naomi nyaris memuncratkan minuman yang tengah dia teguk. Namun, dia masih tak mampu merespon apa-apa, atau sekadar untuk berkomentar sekata saja dia tak bisa.
Melongo. Hanya itu yang dia lakukan.
Dan kini Sofia hanya menatap penuh sesal karena baru sempat mengatakannya pada mereka. Agak sedikit takut, tetapi dia juga merasa lega karena kini sudah tak ada yang dia tutup-tutupi lagi.