Dari tampang dan perawakannya, Nazam ragu bahwa Gading adalah pelakunya. Namun, bau parfum itu tercium jelas dari badannya. Persis.
"Anda siapa, ya? Ada keperluan apa?" Gading yang merasa risi bertanya. Sejak mereka bertatap muka, yang Nazam lakukan hanya bengong.
Pertanyaannya kontan membuat Nazam sadar dari keterdiaman panjangnya. Dia menatap serius dan mulai bicara.
"Apa kamu kenal dengan perempuan bernama Ratih?" Mungkin ini pertanyaan yang salah urutan, tetapi Nazam sudah terlanjur menanyakannya lebih dulu.
Gading menggeleng.
"Nama Ratih begitu banyak di dunia ini, Pak. Dan lagi, saya supir taksi, setiap hari mengantar banyak penumpang. Jadi, saya tak tahu meski Anda menunjukkan fotonya nanti."
Jawaban luwes Gading tambah membuat Nazam pusing. Dan dia semakin yakin kalau bukan Gading pelakunya.