Sofia terkulai lemas kala akhirnya mendengar keseluhuruhan cerita dari Beno. Dia menangis tersedu sambil menekuk lututnya sendiri.
Ibunya memilih untuk pergi dari hadapan putrinya ini, daripada ikut menambah sedih Sofia dan juga sedihnya sendiri.
"Jadi, ayah sial karena aku, Bang?" Tak percaya dirinya adalah penyebab dari semua kejadian ini. Menyalahkan dirinya sendiri.
Beno manatap dalam sepasang mata adiknya yang kini telah banjir air mata. Dan di situ dia sungguh bingung harus bersikap bagaimana.
'Apa gue bilang. Anak ini pasti nyalahin diri sendiri kalau gue beberin semua. Tapi gimana, dia yang maksa, sih.'
Beno memilih untuk mendekati Sofia. Berjongkok di hadapannya. Sebelah tangan segera meraih lembut pucuk kepalanya.