Sofia tahu jika serapat apa pun rahasia disembunyikan, tetap akan terbongkar. Baik itu rahasia baik, atau pun rahasia buruk.
Ia menempelkan telinganya lebih rapat lagi setelah samar mendengar namanya disebut.
Yang tadinya suasana hati cerah, setelah mendengar itu kontan mendung. Seperti awan kelabu yang siap menurunkan rintikan hujannya ke muka bumi.
"Duh, ada apa, nih? Kok, namaku disebut sama si abang," gumam Sofia sepelan mungkin. Pendengarannya masih mencoba menembus daun pintu ini, hanya demi bisa menggali lebih dalam lagi rahasia yang sedang diperbincangkan oleh ibu dan kakaknya.
Sofia yakin sekali, bahwa apa yang mereka berdua obrolkan adalah sesuatu yang dirahasiakan dari dirinya.
'Udah yakin banget kalau ada yang bang Beno sembunyiin sejak hari pertama besuk ayah waktu itu. Ya, yakin banget. Hari ini juga bunda bersikap aneh. Seperti ada yang sengaja ditutupin dariku. Dan aku tak akan terus diam, aku akan mencari tahu!'
Sumpah Sofia dalam hatinya.