"Sofia, ada hal penting yang mau ayah sampaikan pada kakakmu. Bolehkah ayah memiliki waktu berdua sebentar?"
Timbul curiga di hati Sofia, tetapi dia mengalah dan menurut meski sejatinya hati merasa iri. Mengapa hanya Beno yang ayahnya butuhkan? Sungguh, hal ini membuatnya patah hati.
Meski begitu, ia tetap pergi.
"Ditunggu dalam mobil aja, ya Bang."
"Heem."
Mereka berdua ditinggal. Dan tatapannya kian menajam.
"Beno, dengar. Ini hanya praduga ayah saja. Mungkin, yang mengambil buku laporan itu adalah Ify. Itulah sebabnya buku itu ada di tangan mereka dan menjadi bukti kuat. Kamu ingat dia pernah datang ke rumah? Sebelum pernikahannya. Ayah sangat curiga padanya."
Iinilah yang membuat ayah Sofia tak bisa makan dan istirahat selama berada dalam sel, terlalu memikirkan siapa dalang di balik semua kesialannya. Dan yang paling membuatnya curiga adalah Ify. Hanya dia.