"Aku menemukan cinta sejatiku. Kamu Mas."
Sofia benar-benar tenggelam dalam tangisnya sendiri. Menumpahkan semua ada di hati. Tentang segala hal yang membebani dan juga tentang banyaknya penyesalan.
Hujan deras turun drastis. Seakan ingin menemani Sofia agar tak mencurahkan cairan hangatnya sendiri. Petir menyambut dengan sinarnya yang mengilat-ngilat, menerangi awal pekat sekilas-sekilas tak jelas.
Diam-diam Nazam meneteskan air matanya. Sembari mempererat pelukan ke dalam dada, dia berdoa.
'Tuhan, jagakan istriku. Jangan biarkan dia bersedih lagi dengan banyak hal yang sudah berlalu. Hadirkan bahagia di kehidupan barunya ini. Biarkan dia terus jatuh cinta padaku, dan aku akan menjaga titipan-Mu sebaik Engkau menitipkannya lewat tangan ayah mertuaku.'
Berkali-kali mengecup pucuk kepala Sofia, air matanya semakin mengalir tambah banyak.
