Langit semakin menampakkan pekatnya malam. Awannya menutup sempurna sepotong rembulan, sehingga cahayanya tak bisa menyinari dunia.
Saat itu sudah hampir pukul satu malam. Acara pesta ulang tahun perusahaan telah usai. Nazam masih ada di perjalanan pulang menuju rumah bersama Sofia.
Dan wanita itu kini tengah terlelap saking lelahnya. Bersandar pada sandaran jok.
Kepalanya sedikit miring, kena pada jendela kaca. Sehingga Nazam memutuskan untuk melajukan kendaraan roda empatnya secara perlahan.
Sampai hingga halaman parkir apartemen, ia mulai bingung, apakah harus segera membangungkan istrinya atau tidak. Kasihan sekali kalau diganggu.
Sebisa mungkin Nazam tak bersuara ribut. Membuka sabuk pengamannya perlahan. Ia mendekati Sofia, membenarkan posisi kepalanya agar tak terkena jendela kaca.
Nazam menatap wajah jelita istrinya lekat. Membenarkan anak rambut yang ada di pipi kiri. Menyelipkannya ke belakang telinga Sofia.