"Buat apa kamu bertanya orang lain, pedulikan dirimu sendiri."
"Bukan begitu, saya hanya ingin tahu saja siapa tahu dia mencari saya, Aksel."
"Ponselmu ada di kamar, tidak ada pesan atau panggilan dari sahabatmu itu."
Anna menghela napasnya dan perlahan menganggukkan kepalanya. Ia memang cukup menunggu juga kabar dari Danita. Tetapi, Danita ternyata tidak ada menanyakan bagaimana kondisinya sama sekali.
"Apa tadi Danita ada ke pemakaman?" Anna maish terus mencari informasi pada Aksel.
"Saya tidak sibuk melihat orang lain."
Kembali lagi Anna menghela napasnya, seperti ada kekecewaan dari dalam dirinya. Ia berharap jika sahabatnya akan mencari saat kondisinya terpuruk seperti itu. Meski hanya sebuah pesan atau pun juga panggilan, Anna dengan senang hati menerimanya.
Tindakan peduli, belasungkawa tidak melulu tentang sebuah pelukan. Akan tetapi, ternyata saat kondisi terpuruknya, Anna banyak mendapatkan pelukan dari Aksel, dari orang yang selama ini saling membenci dengannya.