Dalam mimpi itu, Brandon mengobrol bersama Ximena. Mereka terlihat begitu bahagia, khususnya Brandon.
Pria itu tak henti-hentinya tersenyum.
Dia begitu terpesona dengan kecantikan Ximena.
Selama hidupnya, gadis tercantik yang pernah ia lihat hanyalah Ximena.
Gadis ini benar-benar berbeda. Namun sayangnya Brandon merasa takut jika suatu saat Ximena benar-benar akan pergi meninggalkan dirinya.
Sesungguhnya Brandon tidak yakin jika bisa jatuh cinta lagi dengan gadis lain.
Baginya Ximena sudah cukup sempurna untuknya. Dan tidak bisa tergantikan.
"Brandon, mau sampai kapan kau akan memandangiku seperti itu?" tanya Ximena.
Brandon pun tersentak, "Ah, maafkan aku, Ximena. Habisnya wajahmu cantik sekali, aku sampai tidak bisa berpaling," tukasnya sambil tersenyum.
"Haha, gombal!" ujar Ximena seraya menoyor kepala Brandon.
"Ximena, apa kau masih memikirkan keadaan Pamela?" tanya Brandon.
Seketika Ximena pun berubah ekspresi.