Ximena meraih kado dari Malvyn.
Tak sabar ia membuka dan melihat isi di dalamnya.
Kado itu berwarna biru, dan ada sebuah hiasan pita dengan warna senada dibatasnya.
Wanita itu begitu bahgaia.
"Apa aku boleh membukanya sekarang?" tanya Ximena.
"Nanti saja Bibi, masa membuka kado di saat aku masih di sini. Aku jadi malu," jawab Malvyn.
Ximena mengerucutkan mulutnya dengan ekspresi meledek Malvyn.
"Oh, begitu, ya!"
"Baiklah kalau begitu, Bibi silakan simpan dulu kadonya, ya," ucap Ximena.
"Iya, Bibi," jawab Malvyn.
Kemudian keduanya masuk ke dalam rumah dan bergabung bersama yang lainnya.
"Ayah, Ibu! Aku senang sekali kalian berkunjung ke rumahku," tukas Ximena sambil tersenyum.
"Iya, kami rindu kepadamu, Nak. Makanya kami datang untuk menemuimu," jawab Devian.
"Ah, kebetulan, aku juga rindu kalian. Hanya saja aku belum sempat ke sana," ucap Ximena. "Kalau begitu, kalian tunggu di sini, ya! Aku akan membuatkan minuman dingin untuk kalian,"
