Devian mengajak Malvyn masuk ke dalam rumahnya.
Dan anak itu menghentikan sesaat langkah kakinya.
"Tuan, ini tempat apa?" tanya Malvyn yang tampak bingung.
"Ini, rumah kami," jawab Devian, "mari masuk ke dalam," ajak Devian menggandeng tangan anak lelaki itu.
Tak lama Sopia membukakan pintu.
"Hai, Devian! Kau sudah pulang rupanya. Dan ini siapa?" tanya Sopia seraya menunjuk ke arah Malvyn.
"Aku menemukan anak ini di jalanan, Sopia. Dia kelaparan, dan seperti dia tersesat," ujar Devian.
"Ya, ampun, kasihan sekali." Sopia membungkukkan tubuhnya dan menyapa anak itu.
"Hei, Nak! Siapa namamu?" tanya Sopia pada Malvyn.
"Namaku, Malvyn," jawabnya.
"Nama yang bagus, dan bajunya juga bagus. Apa kau baru pulang dari pentas teater?" tanya Sopia.
"Teater itu apa?" tanya balik Malvyn. Anak itu tidak tahu.
"Semacam drama, kau berakting di atas panggung. Misalnya kau berpura-pura menjadi seorang pangeran." tukas Sopia.
