Chereads / Manusia Takdir / Chapter 146 - Mengunci Pikiran

Chapter 146 - Mengunci Pikiran

Henry Nash dan Ruben Cohen tidak segera meninggalkan Kota Manado. Keduanya tinggal di kamar presiden di Manado International Hotel.

Saat itu jam lima sore Di suite, Henry Nash duduk bersila. Dia tidak mengatakan sepatah kata pun, dan seluruh sosok itu tampaknya telah memasuki keadaan napas janin. Angin malam yang dingin menemani dengan hati-hati di satu sisi.

Tirai jendela dari lantai ke langit-langit dibuka, matahari terbenam bersinar, dan seluruh ruangan diwarnai dengan cahaya keemasan.

Pada saat ini, Henry Nash membuka matanya.

Ruben Cohen segera berteriak: "Paman Nash!"

Sinar cahaya dingin melintas di mata Henry Nash, dan dia dengan cepat menyembunyikannya. Kemudian dia mengangkat kepalanya untuk melihat Ruben Cohen dan bertanya: "Bagaimana keadaan di Kontes Pedang Emas?"

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS