Melinda Lucia tampak tenang, begitu tenang sehingga Jeremy Wilson merasa aneh. Dia terdiam beberapa saat sebelum dia mulai berbicara. "Ayah saya adalah kepala Biro Audit, dan ibu saya adalah seorang guru matematika di sebuah sekolah menengah atas. Saya dibesarkan dalam keluarga yang istimewa dan juga satu-satunya anak dalam keluarga tersebut. Orang tua saya menganggap saya sebagai permata di telapak tangan. Ibu saya sering mengatakan bahwa saya adalah putri kecilnya dan saya berada di kerabat di mata teman-teman saya, saya juga seorang putri kecil dari taman kanak-kanak hingga nilai universitas saya selalu berada di antara sepuluh besar di kelas saya. Saya juga murid kesayangan di mata guru."
Jeremy Wilson mendengarkan dengan tenang.
Dia tidak menyela narasi Melinda Lucia.