Darius yang masih berada di apartemen Lucia, benar-benar berada di antara awan. Namun, ponselnya benar-benar bergetar. Membuat Darius merasa kaget bukan kepalang. Dia bangkit dari ranjang dan berjalan mendekati ponselnya. Ya ponsel itu berada di saku celana panjangnya, dan celana panjangnya tadi dibuangnya begitu saja. Posisinya sekarang berada di dekat pintu.
"Ada apa? Mengapa wajahmu terlihat panik?" tanya Lucia.
Wanita itu sedang bersandar di ranjangnya. Selimut menutupi tubuhnya yang polos dan penuh dengan tanda. Melihat ke arah tubuh Darius yang kekar tanpa sehelai benang, Lucia merasa bahwa wajahnya memerah. Dia ingat permainan Darius yang benar-benar hebat. Bahkan Lucia merindukannya lagi.
"Ada masalah di rumah. Semua orang di minta untuk datang. Sepertinya ini hal serius. Jadi, aku harus pulang dulu setelah masalah ini selesai, aku akan menemuimu lagi," jawab Darius sekaligus pamit.