Tuan Gustom melihat semua persiapan yang diatur dengan baik. Dia sangat bahagia. Namun, Tuan Gustom melihat bahwa tidak ada satu pun anak lelakinya yang datang. Dia benar-benar merasa marah hari ini. Orang-orang benar-benar tidak bisa melihat kebahagiaannya sedikitpun. Bahkan terang-terangan menolak, meskipun mereka tidak memiliki andil apapun di dalam karirnya. Terutama anak-anak laki-lakinya yang tidak pernah bisa diharapkan.
"Kamu yang meminta mereka untuk tidak datang, bukan?" tanya Tuan Gustom kepada Nyonya Danise.
"Daddy, jangan berkata seperti itu. Mommy tidak tahu apa-apa!" ucap Destyna dengan marah.
Tuan Gustom berdecih. Lalu menatap ke arah Nyonya Danise dengan garang. Karena dia tahu semua sepak terjang istrinya ini. Mereka sudah hidup hingga puluhan tahun bersama. Sehingga dia sangat sadar bagaimana perangai dari istrinya itu. Bahkan hal terkecilpun Tuan Gustom sangat hafal.