Tuan Gustom duduk di di kursi yang berada di ruang kerjanya dengan santai. Bahkan tidak memperhatikan Nyonya Danise yang sedang mengamuk di hadapannya. Membiarkan wanita yang sudah menemaninya lebih dari dua puluh lima tahun itu meluapkan semua emosinya. Namun meskipun dia melihat Nyonya Danise semarah ini, Tuan Gustom tidak akan mencabut keputusannya sama sekali.
Ini adalah seminggu setelah kejadian yang terjadi antara Tuan Gustom dan Gisella di kantin VIP yang berada di rumah sakit. Meski Tuan Gustom belum merasakan madu yang di simpan oleh asisten utamanya itu, dia tetap bertekad untuk menjadikan Gisella sebagai selir utamanya. Dengan begitu sang asisten utama itu sama sekali tidak bisa menghindar untuk melayaninya.
