Nyonya Danise merasa mau mati saat mendapatkan telepon dari rumah sakit. Dia bahkan langsung menarik Giselle, asisten pribadinya, untuk segera pergi ke rumah sakit. Nyonya Danise bahkan lupa untuk bertanya apa yang sebenarnya menimpa putrinya. Yang mana hanya bisa membuat Giselle menghela napas dengan lelah.
Jika bukan karena fasilitas yang ditawarkan Tuan Gustom, Giselle mungkin lebih memilih untuk mundur dari pekerjaannya. Karena bagi Giselle, Nyonya Danise selalu membuat masalah yang seharusnya tidak perlu. Jika Giselle bisa berkata dengan jujur, Nyonya Danise adalah wanita tanpa otak. Hanya memiliki wajah untuk memegang Tuan Gustom secara erat-erat.
"Giselle, jangan hanya berdiri di sana. Bilang pada para perawat ini bahwa aku ingin bertemu dengan Destyna sekarang!" teriak Nyonya Danise dengan marah. Dia sudah sedari tadi berdebat dengan perawat. Sedangkan Giselle hanya berdiri dan menonton dari jauh.