Andrianna sudah duduk di dalam kamarnya ketika dia sampai di rumahnya. Dengan alasan masih lemas, Andrianna tidak harus menemani yang lainnya di ruang keluarga. Dan Nyonya Margaretha sendiri yang menemaninya masuk ke dalam kamar.
Tok ... tok ... tok ...
Andrianna menatap ke arah pintu dengan bingung. Gladise baru saja dia tugaskan untuk sesuatu, dan tidak mungkin datang ke sini dengan cepat. Jadi, yang sedang mengetuk di depan pintu kamarnya bukanlah dia. Andrianna tidak berpikir banyak, dia hanya berpikir bahwa itu mungkin adalah Dareen atau Alvaro. Mungkin juga Nyonya Margaretha yang ingin melihat kondisinya.
"Masuk saja," ucap Andrianna.
Andrianna tidak melihat saat pintu terbuka. Dia hanya fokus dengan laptop yang berada di hadapannya. Sampai saat pintu kamar tertutup, Andrianna tidak mendongakkan kepalanya. Dia hanya sedikit bingung karena orang yang datang ke dalam kamarnya tidak mengatakan apapun.
