Julia masuk ke dalam kamar dengan marah. Baron mengikuti di belakangnya dengan bingung. Dia tidak tahu mengapa istrinya ini marah. Setahu Baron, Julia ingin sekali memegang kendali perusahaan. Sekarang, semuanya sudah terwujud meski dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. Meski begitu, Julia masih saja marah.
"Kenapa kamu marah? Bukankah kamu ingin ini?" tanya Baron. Dia duduk di samping sang istri. Di ranjang tempat mereka memadu kasih.
"Ini? Hahahah, setelah hancur seperti ini baru diberikan kepada kita? Kamu bodoh apa gimana? Kita gak ngelakuin apa-apa, tapi malah dikasih tanggung jawab. Adikmu Rose itu emang kurang ajar. Dia kira kalau baikin kita begini, aku bakalan ramah dan sayang sama dia?" bentak Julia.
