Lucia dengan perasaan campur aduk memilih untuk kembali ruang rawat inap. Di sini, dia sudah berada di depan pintu. Berusaha untuk mengatur napasnya agar tidak terlalu terkesan memburu. Mengambil cermin kecil dari dalam tasnya, Lucia melihat bahwa wajahnya masih memerah. Hanya saja, sekarang tidak semerah tadi.
"Mari membuat raut wajah tersipu," guman Lucia.
Gadis yang berada di bayangan cermin itu sudah terlihat malu-malu. Jika ada orang lain yang melihatnya, khususnya Andrianna, mereka pasti akan bertepuk tanga. Sebegitu cepatnya Lucia mengubah raut ekspresi wajahnya.
Clek!
Suara pintu terbuka membuat semua orang di dalam ruangan mengalihkan perhatiannya. Namun, itu hanya sekilas dan kembali ke kegiatan masing-masing. Nyonya Margareta dan Nyonya Quenna sedang berada di sekeliling Andrianna. Mereka seperti sedang menunjukkan sesuatu kepada wanita itu.