Setelah membalas pesan Nyonya Margareta, Andrianna kembali fokus dengan apa yang dia lakukan sejak tadi. Dia melihat salah satu artikel yang menarik perhatiannya. Seorang pria telah menjadi nara pidana utama. Dari apa bukti yang ditemukan, semua itu mengarah padanya. Polisi juga mengatakan bahwa dialah otak dari pembunuhan. Namun, yang membuat Andrianna tertawa adalah apa yang tertulis di sana. Di artikel ini tertulis bahwa alasannya adalah karena cintanya ditolak oleh Andrianna. Semakin Andrianna membaca, tawa yang semula dia tahan akhirnya terlepas juga. Semua hal yang dikatakan polisi benar-benar terlihat mengada-ada. Sepertinya Lucia dan Justin sudah membayar kepolisian dan penyidik untuk bungkam. Ini sungguh tragis sekali. Hukum benar-benar bisa dibeli dengan semudah itu.
"Jadi, Keano Loren adalah orang yang menjadi kambing hitam. Betapa malangnya nasib dia. Apakah lelaki ini mengalami kesulitannya sendiri?" gumam Andrianna.