Ariela melihat dirinya di cermin, wajahnya terlihat sangat cantik dan tidak pucat lagi. Ariela melihat anak dan suaminya yang masih tidur. Tidak biasanya kedua pria itu bangun siang seperti ini.
Ariela mendekati anak dan suaminya. Ia duduk di tepi ranjang lalu memerhatikan wajah tenang kedua pria tampan yang ada di hadapannya itu.
Sebenarnya Ariela tidak ingin membangunkannya. Kalau saja Reyhan tidak tidur di atas perut Rey, mungkin Ariela akan mudah membangunkan suaminya.
Dengan hati-hati, Ariela mencoba memindahkan tubuh putranya. Ariela menggendongnya lalu memindahkan Reyhan ke dalam box bayi.
Reyhan bergeliat, lalu setelahnya bayi menggemaskan itu kembali tertidur dengan lelap.
"Perasaan semalam tidurnya tidak rewel. Tumben sekali," gumam Ariela.
Ariela kembali fokus pada suaminya yang masih tidur. "Bagaimana cara membangunkannya ya?" ucap Ariela di dalam hatinya.
