Kehadiran Cornelia memang sangat mengejutkan Rey dan Ariela. Mereka tidak pernah berpikir jika wanita paruh baya itu akan datang mengunjunginya. Dan ternyata berita mengenai lahirnya Reyhan juga cepat sampai di telinga kedua orang tuanya.
Kepala pelayan datang membawakan minuman dan makanan ringan untuk mereka semua.
Ariela masih diam, memerhatikan Ibu mertuanya yang terlihat senang saat bersama dengan Reyhan.
"Papa tidak ikut?" tanya Ariela.
Cornelia melihat menantunya lalu menatap putranya yang sudah memasang wajah tidak senangnya.
"Dia masih sibuk dan akan menyusul setelah urusannya selesai," jawab Cornelia.
"Mama mau bermalam di sini?" tanya Ariela.
"Tidak," sahut Rey.
Cornelia melihat putranya. Memang sejak kejadian kemarin hubungan Ibu dan anak itu tidak baik-baik saja. Bahkan di antara Rey dan Cornelia tidak ada yang mau mengalah.
"Rey."
"Tidak, aku tidak ingin dia berbuat ulah di rumahku. Ariela, kenapa kamu masih menahannya?" ucap Rey.
