Ariela sedang mengajak anak lelakinya ke halaman belakang rumah. Wanita itu melihat betapa cantiknya bunga-bunga yang sudah mulai bermekaran. Apa yang ia tanam saat masih hamil Reyhan, kini sudah mulai tumbuh.
"Kamu lihat? Bunga warna merah itu? Mama sangat menyukainya, merah artinya pemberani. Jadi kamu juga harus jadi anak pemberani ya, Sayang. Kamu juga harus kuat dalam menghadapi kenyataan hidup. Mama yakin sekali kalau kamu pasti bisa melakukannya dengan baik di masa depan nanti."
Ariela melihat bunga-bunga indah itu, aromanya bahkan tercium sampai ke sini, sangat menenangkan hati sekali. Dan benar-benar membuat siapa saja yang merasakannya bisa menjadi tenang.
"Sayang, jus."
"Kamu tidak jadi ke kantor?"
"Tidak, situasinya sedang tidak aman. Jadi lebih baik aku di rumah saja, temani kamu sama anak kita."
Ariela tersenyum. Ia mengambil jusnya lalu meminumnya.
"Enak?"
"Hmmm, kamu yang buat?"
"Bukan, tadi minta pelayan untuk membuatkannya."
