Ariela sedang berada di taman bersama dengan putranya. Kegiatan sore ini Ariela lakukan untuk mengajak anak laki-lakinya berjemur.
Udara yang hangat membuat Reyhan merasa tenang. Bahkan kedua bola mata kecilnya tidak terpejam sama sekali.
Reyhan sepertinya juga sedang merasakan bahaimana kondisi sekitarnya? Bayi mungil itu membuka sedikit mulutnya saat Ariela memainkan jari telunjuknya di atas bibir mungil anak lelakinya. Reyhan sepertinya haus dan ia tidak sabar untuk meminum asi.
Rey baru saja datang, pria itu habis mengambil susu untuk anak lelakinya.
"Ini susunya, jatah kamu pakai botol saja. Jatah Papa langsung dari pabriknya," ucap Rey sambil melihat bagian dada istrinya yang semakin membesar saja.
Ariela menatap suaminya dengan sorot mata tajamnya. "Kamu itu ya, sama anak harus mengalah. Jangan serakah."
Rey terkekeh. "Tentu saja, aku harus membuat perhitungan sama brandal kecil ini. Dia sudah berani-berani mengambil jatah aku dan menikmatinya tanpa dosa."