Rey mengepalkan kedua tangannya usai mendengar apa yang diucapkan wanita yang sama sekali tidak ingin ditemuinya.
Ya, mereka adalah Felix dan Cornelia. Entah suatu kebetulan seperti apa ini? Kenapa mereka ada di sini? Jika mereka baru datang, seharusnya mereka berada di termilan kedatangan bukan di terminal keberangkatan.
Rey menghentikan langkah kakinya lalu menatap ibunya dengan rasa benci. Pria itu masih mengingat bagaimana wanita paruh baya itu membuat istrinya terluka.
"Apa lagi yang Anda inginkan, Nyonya?" ucap Rey dingin.
"KAU!!!" ucap Cornelia kesal namun Felix mencoba menahan istrinya. Biar bagaimana pun, pria paruh baya itu bisa memahami apa yang terjadi. Dan Felix paham bagaimana anak lelakinya saat ini. Jika ia berada di posisi yang sama, mungkin Felix akan melakukan hal yang sama.
"Pergilah Rey. Jangan dengarkan apa kata ibumu ini," ucap Felix.
"Kenapa kamu malah membelanya? Lihat saja menantu kita bahkan tidak menyapa mertuanya," ucap Cornelia emosi.