Menatap indahnya kota ini sungguh membuat siapa saja yang melihatnya merasa terkagum-kagum. Lampu-lampu mulai menyala kala matahari tak terlihat lagi.
Rey dan Ariela sedang menikmati suasana malam di sekitar hotel. Mereka berdua jalan kaki memandangi bintang-bintang yang bersinar di awan gelap itu.
"Jarang-jarang kita bisa jalan seperti ini." Ariela terus menatap ke langit gelap. Wanita cantik itu terlihat lebih bahagia setelah keluar dari kamar hotel.
"Hmmm, maafkan aku karena belum bisa menjadi suami yang baik. Dan maaf jika terkadang aku suka menyulitkan kamu."
Ariela tersenyum tipis. Ia semakin mengeratkan pelukannya, lengan kekar suaminya memang terasa nyaman jika digunakan untuk gelayutan.
"Tidak apa-apa. Aku sendiri juga masih banyak kekurangannya. Bukankah di dalam pernikahan itu harus saling melengkapi dan saling menerima kekurangan masing-masing. Kita akan terus belajar untuk menjadi lebih baik lagi bukan?"