"Aku mau bawa boneka ularnya boleh?" pinta Ariela.
"Jangan ular, ini saja macan. Sama seperti kamu," ujar Rey sambil memberikannya.
Ariela memicingkan kedua matanya. "Maksudnya apa sama seperti aku?" ucap Ariela.
"Enggak ada maksud apa-apa. Hanya lebih enak saja kalau di pandang," jawab Rey.
Ariela menatap boneka yang tadi dipilihnya. Lalu wanita itu duduk di kursi roda. Yah setidaknya ia tidak perlu merasakan panas di bagian betisnya karena sejak tadi ia terus berdiri.
Rey mendorong kursi rodanya. Mereka keluar dari toko pernak pernik yang menjual boneka juga.
"Kamu mau makan apa?" tanya Rey mengingat sudah malam dan mereka belum memakan apa-apa.
"Apa ya. Enggak ada yang aneh-aneh gitu?" ucap Ariela sambil memerhatikan sekitarnya.
"Mana ada makanan aneh-aneh?" ucap Rey.
"Kak, bagaimana kalau aku buatkan mie di rumah?" ucap Lena.
"Mie?" ucap Rey sambil menaikan sebelah alisnya.