Lena mendengkus dengan kesal. Kenapa ia harus berhadapan dengan pria kulkas seperti Frans ini? Padahal, tujuan ikut liburan itu untuk bersenang-senang, bukannya mencari kekesalan seperti saat ini.
Frans terlihat sangat tenang. Pria yang memiliki alis tebal itu memang pandai memasak. Lena tidak pernah tahu hal itu. Frans biasa melakukan semuanya seorang diri. Makanya jika ia disuruh memasak, ia tidak akan ragu dan pasti akan menerima tawaran itu dengan baik.
Frans memotong sayuran dan bawangnya dengan cepat. Lena yang sejak tadi mengejeknya jadi terpaku saat melihat bagaimana hebatnya Frans. Kedua manik matanya tidak teralihkan sama sekali, gadis itu tidak menyadari jika Frans juga memerhatikannya sejak tadi.
"Dasar anak kecil, lihat saja sekarang. Dia bahkan seperti orang kelaparan saja," ucap Frans di dalam hatinya.
"Kalau sudah lapar makan yang ada saja dulu."
Lena membuyarkan lamunannya. "Belum, nanti saja sama-sama."