Rey mendekap erat tubuh istrinya. Ia benar-benar tak kuasa melihat wanitanya bersedih seperti ini. Biar bagaimana pun juga, Rey bisa merasakan apa yang dirasakan istrinya saat ini.
"Bagian mana yang sakit, hmmm? Kenapa kamu tidak bilang jika kamu alergi dengan kacang? Kenapa kamu memakannya? Seharusnya kamu membuang semuanya bukan membawa kamu ke tempat seperti ini!"
Suara Rey terdengar bergetar. Pria itu benar-benar merasa takut. Rey yang biasanya pemberani dalam segala hal, ia tidak akan pernah bisa melihat istrinya yang seperti ini.
"Maaf," ujar Ariela lirih.
"Kau tahu? Kalau aku benci kata maaf? Lihat saja, aku akan menghukum kamu nanti," ucap Rey sambil mencubit pipi istrinya.