Ariela dan Rey sedang menikmati waktu luang mereka. Menonton televisi sambil memakan semangkuk sup hangat itu rasanya sangat menyenangkan sekali.
"Ariela."
Ariela melihat ke arah suaminya sambil menyendokkan supnya ke dalam mulutnya.
"Apa?"
"Apa kamu sudah memikirkan nama untuk anak kita?"
"Belum! Memangnya kenapa?"
"Kita harus mencarinya."
"Nanti saja kalau jenis kelaminnya sudah ketahuan."
"Kenapa kita tidak siapkan saja dua nama sekaligus?"
Ariela menggelengkan kepalanya. "Tidak mau! Nanti aku jadi pusing memilihnya."
"Kenapa? Memangnya kamu ingin anak laki-laki atau perempuan?"
"Aku apa saja. Sedikasihnya saja aku terima. Memangnya kamu terus manggil anak kita dengan sebutan Boy?"
Rey terkekeh. "Tidak apa-apa, siapa tahu dia anak laki-laki yang hebat. Biar nanti kamu selalu menjadi ratu untuk kami nantinya."
"Memangnya kalau anak perempuan, aku tidak bisa jadi ratu?"
"Bisa sih, hanya saja lebih enak anak laki-laki karena bisa melindungi kamu dari segala bahaya."