Beberapa hari sudah berlalu. Ariela dan Rey akhirnya memutuskan untuk bersiap-siap. Dua koper besar dengan beberapa pakaian sudah masuk ke dalam koper itu.
Ariela dan Rey akan pergi ke suatu tempat di mana pria itu akan memperkenalkan istrinya ke kedua orang tuanya.
Rey terlihat sangat tenang sekali, tapi tidak dengan istrinya yang justru sangat gugup. Bagaimana tidak, coba lihat saja. Wanita cantik itu sudah mengeluarkan buliran peluh. Padahal suhu ruang kamar Rey sangat dingin.
"Sayang, yang dibawa hanya ini saja?" tanya Rey sambil melihat istrinya yang sedang merias wajahnya.
"Iya, hanya itu saja."
Rey tersenyum melihat istrinya yang Nampak tegang. "Kamu gugup? Atau cemas?"
Ariela memicingkan kedua matanya. Memerhatikan suaminya yang malah tertawa seenak jidadnya.
"Kau itu mengejekku?"
"Tidak, hanya saja merasa lucu karena wajah kamu yang cukup menegangkan seperti itu."
