Jika Rey dan Ariela berada di rumah sakit dalam keadaan tenang dan tentram. Berbeda dengan dua orang kepercayaan Rey yang justru sibuk mengurus bubur yang harus mereka ambil dari hotel.
"Cepat sedikit, kita hanya punya waktu dua puluh menit lagi!"
"Lama-lama aku bisa gila, belum naik menuju kamar terus manasin buburnya. Tunggu! Memangnya boss memberikan kita waktu?"
"Tidak, ini hanya hitungan aku saja agar tidak kena semprot nanti!"
"Sial! Kau bahkan sudah membuatku jantungan!"
Kedua anak buah Rey benar-benar merasa tegang jika sudah berhadapan dengan atasannya itu. Mereka jelas sudah lama menjadi pengikut pria yang tidak pernah bersikap manis pada siapa pun. Bahkan saat di kantor saja. Rey jarang sekali tersenyum pada pegawainya. Bukan jarang lagi, tapi tidak pernah sama sekali.
Sedangkan di rumah sakit.
Rey menatap lembut wajah pucat istrinya. Hingga detik ini, ia belum memberi kabar ke Ibu mertuanya. Lagi pula awan di luar masih gelap.
