Ariela menggenggam erat tangan suaminya. Getaran di dadanya semakin terasa. Wanita cantik itu merasa gugup dan takut jika harus berhadapan dengan rumah sakit.
Menurut Ariela, seorang Dokter itu sangat mengerikan. Mau seberapa keren mereka saat menggunakan jubah putih. Tetap saja ia merasa sedang berhadapan dengan maut.
Ariela tidak pernah menyangka sama sekali di saat ibunya sembuh. Kini dirinya yang harus berhadapan dengan rumah sakit.
"Rey ..."
Rey menghentikan langkah kakinya. Menatap wajah cantik istrinya yang terlihat sangat gugup.
Rey tersenyum. "Kamu sudah seperti pegawai yang mau ngelamar kerja saja."
Ariela tersenyum. "Aku serius malah bercanda."
Rey tertawa. "Karena kamu sangat menggemaskan, Ariela. Ayolah, Sayang. Jangan gugup! Di mana Ariela yang tangguh? Ariela yang aku kenal saat pertama kali bertemu. Sorot mata yang begitu tajam dan raut wajah yang terlihat tegas!"
