"Singkirkan tanganmu," ujar Kate ketika tangan Mateo tiba-tiba meraba pahanya.
Mateo mendengus pelan sembari melirik ke arah Kate. "Kenapa kau menjadi sangat galak sekarang? Padahal dulu kau menyukainya kalau aku menyentuh tubuhmu."
"Itu dulu, bukan sekarang," sahut Kate ketus. Ia kemudian menghempaskan tangan Mateo yang enggan beranjak dari pahanya.
Mateo kembali meletakkan tangannya di atas paha Kate tanpa mempedulikan protes darinya. Kate merasa risih langsung menepis kembali tangan Mateo. "Jangan membuatku kesal, Mateo."
"Diamlah, Kate. Malam ini kita akan bersama sampai kita tiba di Paris. Setidaknya kau bisa bersikap manis sedikit. Atau kau mau menyetir sendiri?" sahut Mateo.
Kate mendesis kesal pada Mateo. "Kau memang selalu suka mengambil kesempatan dalam kesempitan."
"Karena itu aku selalu mendapatkan apa yang kuinginkan," sahut Mateo.