William menghela nafas panjang sambil membuka matanya. Ia tersenyum ketika melihat Esmee berbaring miring memunggunginya. William menatap punggung Esmee yang terbuka dan membelainya. Ia kemudian memiringkan tubuhnya dan memeluk Esmee.
"Aku mencintaimu, Esmee," gumam William di telinga Esmee.
Esmee membalas ucapan William dengan menggumam pelan. Ia ingin membuka matanya namun sepertinya rasa kantuk masih menggelayut di ujung kelopak matanya. Setelah melewati malam panjang yang penuh gairah bersama William, rasanya Esmee tidak mau terburu-buru membuka matanya.
"Kau tidak mau bangun?" tanya William.
Esmee menggeleng pelan. "Aku masih mengantuk."
William berdecak pelan. Ia kemudian mengecup lembut bahu Esmee. Setelah itu ia membenamkan wajahnya di tengkuk Esmee dan menghirup dalam-dalam aroma tubuh Esmee. William merasa ia tidak akan pernah bosan mencium aroma tubuh Esmee yang selalu membuatnya nyaman.
"Kapan kau kembali ke Paris?" tanya Esmee. Masih dengan mata yang terpejam.