Ustadz Azzami duduk termenung di kamar tamu rumah Bram. Cindy menghampiri, lalu memberikan segelas teh hangat, agar suasana hati sang ustadz yang sedikit kacau bisa kembali tenang.
"Mas, kamu nggak apa-apa?" tanya Cindy, lalu duduk di samping lelaki itu.
Ustadz Azzami menoleh, lalu tersenyum tipis. Diseruputnya teh hangat buatan sang istri. Lalu dengan suara lembut sang ustadz mengatakan, "Makasih tehnya. Manis, kaya kamu."
Cindy tertegun sesaat, lalu berhasil menguasai diri. Wanita itu menunduk, lantas melempar senyum pada sang ustadz.
"Jadi, apa Mas nggak mau cerita tentang Shasya?" tanya Cindy setelah berhasil mengatur detak jantungnya yang mendadak tak beraturan saat mendengar pujian dari sang suami.
Sang ustadz tampak berpikir. Kemudian memutuskan untuk mengatakannya pada Cindy. Di antara suami istri, tidak boleh ada rahasia, bukan?
"Saya akan ceritakan semua sama kamu. Nggak akan ada yang saya tutup-tutupi." ucap sang ustadz.