Vin langsung menuju kamar, sementara sang istri yang menemui Aeera, dia membawakan beberapa camilan yang enak khas daerah itu, supaya Aeera lebih tenangkan diri.
"Terbuktikan memang mereka pelakunya?" Ucap Aeera dengan nada yang dingin. Tanisha menyuapinya dengan penuh cinta, camilan kering rasa coklat. Mau tak mau Aeera harus membuka mulutnya.
"Enak gak?" Ucapnya kemudian sembari tersenyum menghibur.
"Ini lebih enak ketimbang hidupku sendiri Tan" balasnya. Tanisha hanya tersenyum.
"Gak baik ngomong gitu, mau gak mau hidup sesulit apapun itu jalan keluarnya yeah jalani, meskipun sulit tapi begitulah caranya mental kita dibuat berkembang sama Tuhan, Tuhan bukan benci makannya kita diberi ujian yang berat melainkan Tuhan sayang lebih dengan kita, dia tau kita kuat dan mampu"
"Heh? Nasehat macam tu sudah seringkali kutelan hidup-hidup, namun tetap saja ngejalaninnya tak semudah membicarakannya"