Tuan muda Dravinda terenung menatap sang keponakan yang tengah bermain sambil di suapi makanan oleh baby sitternya, saat ini dia tengah duduk disisi ranjang.
Suasana kamar yang sama sekali tidak berubah, semua kenangan mendiang sang istri masih bergelantungan lengkap di setiap sisi ruangan.
Manakala itu semua merupakan permintaan Vin sendiri, yang lain boleh di rombak sedemikian berubahnya kecuali satu kamarnya.
Potret wanita cantik bermata biru masih tergeletak di meja nakas, dia meraihnya sambil tersenyum pahit.