Sebenarnya Mu Wan juga tidak mau, tapi karena keadaannya sangat genting, ia harus melakukannya.
"Tidak apa-apa. Tunggu aku punya uang, aku akan menebusnya lagi."
Jing Yihan malah merasa lebih bersalah lagi karena itu.
Ia terpaksa menyakiti Wan Wan dan bahkan membuatnya menjual benda peninggalan dari ibunya sendiri.
"Wan Wan, tampar aku."
Mu Wan terkejut mendengarnya, lalu ia bertanya, "Apa dengan begitu kamu akan merasa lebih baik?"
Jing Yihan mengangguk, "Iya."
"Plakk!!"
Mu Wan benar-benar melakukannya.
Jing Yihan tertegun selama beberapa saat. Sambil menutupi pipinya yang ditampar, ia menatap Mu Wan.
Raut wajah Mu Wan tampak tenang, lalu dia menatap Yihan, "Kenapa? Bukankah kamu bilang akan merasa lebih baik kalau aku menamparmu?"
Setelah beberapa saat, Jing Yihan kembali mengumpulkan kesadarannya dan mengeluh pada Mu Wan, "Kamu terlalu cepat. Aku bahkan belum sempat bereaksi apapun!"