"ASTAGA!! TREVOR!!!!"
Jeritan horror Jean menggema di seluruh lorong akademi Lucelence yang senyap. Jean terkulai lemas di lantai. Kedua lututnya letih tanpa daya, kepala belakangnya seperti di martil oleh palu.
Gelombang serangan yang menyesakkan dadanya, seperti terdapat bongkahan batu menghimpit rongga dadanya. Darah Trevor merembes di seluruh ruang latihan. Jean merangkak mundur ketakutan.
Darah kental yang menggenangi lantai menodai gaunnya.
Jean bersandar di dinding, merasa terancam dan nyawanya berada dalam bahaya. Dia tidak tahu siapa yang melakukan ini. Trevor Norton tewas tercabik-cabik di sekujur badannya.
Jean menangis terisak, darah kental di telapak tangannya. Dia kebingungan harus apa dan bagaimana. Yang jelas, dia perlu melapor pada bibi Elvana dan sang ayah. Namun, kedua kakinya keburu lemas.
Dia tidak dapat bergerak, Jean merasa tidak berdaya. Sulit menggerakkan kedua kakinya yang penuh oleh darah Trevor Norton.