"Jangan pernah pergi ke mortal world, jika kau enggak ingin kembali tinggal nama." Nolan mengangkat bahunya. Nadanya menghantui. Dia memang berniat menakut-nakuti Jean.
Melihat Nolan mengingatkan Jean pada Jeo Allistair.
Jean melongo, berdecak sedih. "di mana-mana sama, ya? Manusia sedang memburu kita."
"Menurutmu lebih mengerikan mana, Mannon Blackwood atau para manusia itu?" Nolan bertanya, mata teduhnya berkilat di bawah sinar cahaya mentari yang berpendar masuk dari kubah langit-langit kaca.
"Mereka sama saja, aku enggak mengerti kenapa Tetua First Class memintaku untuk memberi mereka kesempatan kedua." Jean berkata dengan santainya.
Tanpa memikirkan apa resiko dari kata-katanya barusan, dia kelepasan, dan itu sama sekali tidak disengaja olehnya.
Seketika suasana membeku, atmosfernya mendadak aneh. Keheningan mencekam ini meruap ke permukaan. Hawa aneh berembus tepat di depan Jean. Kali ini Jean serasa mendengar suara deburan ombak di luar sana begitu jelas.