"Kalau begitu enggak usah di dekorasi segala, Mrs. El. Jika dad memang enggak menyukai itu semua. Ala kadarnya saja, yang penting makanannya lezat. Itu sudah cukup." kata Jean memutuskan hasil akhirnya. "Aku tahu betul tabiat, dad. Dia lebih suka semua hal berbau sederhana."
Elvana mengangguk setuju, "Iya, kau benar. Begitu lebih baik anggap saja menggelar makan istimewa. Daripada nanti dengar ocehan dan ceramahnya panjang lebar. Memang sudah jadi tabiatnya begitu, sih. Tapi itulah sisi hebatnya seorang ayahmu, Jean. Kau berhak bangga pada orang tuamu."
Jean tersenyum manis, "Tentu, Mrs. El. Aku sangat bangga pada kedua orang tuaku. Sayang sekali banyak waktu yang terbuang. Aku bahkan belum pernah bertemu dengan mom. Meski pun cuma di mimpi, tapi tetap saja rasanya berbeda kalau saja aku bisa menemuinya sungguhan dan nyata."
