"Terima kasih atas waktu anda, your Highness. Saya sangat menghargainya." Silas tersenyum lebar. Menghela napas lega, ini baru awalnya. "Saya sangat berharap kita akan mencapai kesepakatan yang mungkin menguntungkan bagi kita semua."
"Menguntungkan katamu? Jangan membuat lelucon seperti itu?"
Dahi Silas mengerut dalam, "Lelucon? Apa menurut anda saya sedang bercanda?"
Dagu sang ratu terangkat. Dengan tegas dia berkata. Memahami betul kedatangan Silas yang meminta berbicara secara langsung. "Manusia tidak akan tunduk terhadap siapa pun. Kami berdiri sediri. Britania raya adalah negara kuat. Jadi, jangan pernah kau berpikir kami bisa menerima keberdaan kalian?!"
Batin Silas terluka dengan kata-kata ratu kepala negara itu.